ADA KUASA DALAM DOA
Satu hal terpenting yang harus kita ketahui sebelum kita
berdoa adalah bahwa ada kuasa dalam doa kita. Kita harus dapat memastikan bahwa
doa yang kita panjatkan ada kuasa dari Tuhan.
Dalam hal inilah peran iman kita dipertaruhkan. Jika kita
tidak yakin bahwa doa yang kita panjatkan penuh kuasa dari Tuhan berarti kita
tidak beriman. Jika kita tidak yakin bahwa kita memiliki otoritas yang Tuhan
berikan kepada kita, pastilah kita akan menjadi bulan-bulanan musuh.
Musuh pasti berupaya untuk menyerang kita dengan tipu
muslihatnya. Musuh pasti akan membuat kita semakin penuh dengan keraguan,
kekhawatiran, dan bahkan ketakutan. Bahkan musuh akan menuduh kita dengan
mengatakan bahwa kita tidak dapat berdoa.
Semua serangan musuh akan dapat kita patahkan jika kita
memahami siapa kita di hadapan Tuhan, dan memastikan bahwa doa kita sungguh
penuh kuasa dari yang kita peroleh dari Tuhan Yesus Kristus. Tidak sedikit
orang bertanya tentang bagaimana kita mengetahui kalau doa kita penuh kuasa.
Hal ini timbul karena mereka mungkin belum membaca dan
memahami firman Tuhan. Bagi kita yang telah mempelajari dan memahami firman
Tuhan pasti tahu kalau kita memiliki kuasa yang kita peroleh dari Tuhan, dan
doa yang kita panjatkan pun penuh dengan kuasa. Firman Tuhan mengatakan:
“Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun atas kamu, ….” (Kisal
Para Rasul 1:8).
Kita harus hidup sesuai janji Tuhan jika kita mau hidup
dengan doa yang berkemenangan. Tuhan menjanjikan kepada kita bahwa kita dapat
meminta apa saja yang kita kehendaki, dan kita akan menerimanya asal saja kita
berkenan di hadapan-Nya.
Yesus sendiri mengatakan: “Jikalau kamu tinggal di dalam
Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki,
dan kamu akan menerimanya” (Yohanes 15:7).
Jadi kita harus mengikuti syarat yang telah Tuhan
tetapkan bagi kita. Kita akan memiliki kuasa dan doa kita pun pasti penuh kuasa
Tuhan jika kita tinggal di dalam Tuhan dan firman-Nya tinggal di dalam kita.
Tinggal di dalam Tuhan berarti kita berada di bawah
kuasa-Nya. Kita taat kepada-Nya dan melakukan seluruh perintah-Nya. Firman
Tuhan tinggal di dalam kita berarti kita hidup sesuai firman Tuhan. Jika firman
Tuhan tinggal di dalam kita berarti kita pun dapat berdoa di dalam Roh. Berdoa
di dalam roh berarti berdoa dengan firman Tuhan. “…Perkataan-perkataan yang
Kukatakan kepadamu adalah roh dan kebenaran” (Yohanes 6:63).
Jika kita berdoa dengan firman Tuhan berarti kita
mengembalikan firman itu kepada Tuhan, dan kita pasti mendapatkan jawaban.
Karena firman Tuhan mengatakan demikian: “demikianlah firman-Ku yang keluar
dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan
melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan beerhasil dalam apa yang Kusuruhkan
kepadanya” (Yesaya 55:11).
Ada Kuasa Dalam Doa
Anda Karena Iman Anda Dalam Yesus Kristus
Kita harus percaya sepenuhnya bahwa ada kuasa dalam doa
yang kita panjatkan karena kita telah menerima Yesus Kristus, dan Roh-Nya ada
di dalam kita. Kita harus akui bahwa kita adalah manusia lemah. Kita tidak
dapat berbuat apa-apa dengan kekuatan kita sendiri.
Justru di dalam kelemahan kitalah Roh Kristus yang ada di
dalam kita membuat kita menjadi kuat. Hal itu sungguh benar dan sangat
terbukti, seperti disaksikan oleh rasul Paulus. “Karena kamu ingin suatu bukti,
bahwa Kristus berkata-kata dengan perantaraan aku, dan Ia tidak lemah terhadap
kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu” (2 Korintus 13:3).
Kuasa Allah di dalam Roh Kudus sendirilah yang bekerja
melalui kita di dalam doa. Kegiatan doa yang kita lakukan bukanlah dari diri
kita sendiri. Roh Kudus yang ada di dalam diri kita, Dialah yang menggerakkan,
memberi kita kekuatan, dan memimpin kita untuk
berdoa.
Sesungguhnya, inisiatif doa itu muncul pada awalnya dari
Tuhan. Dia sendirilah yang mengetuk pintu hati kita. Pada saat kita membuka
pintu hati kita dan mempersilakan Tuhan masuk dan melakukan kehendak-Nya dalam
hidup kita.
Dalam hal inilah doa sedang berlangsung. Doa yang penuh
kuasa berlangsung mana kala kita membuka pintu hati kita, dan mempersilakan
Tuhan bekerja dalam Roh Kudus melalui kita.
Jadi bukan kekuatan kita, tetapi kuasa Allah dalam Roh
Kudus yang bekerja melalui kita. “Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk
memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan
kami adalah pekerjaan Allah” (2 Korintus 3:5).
Dasar kausa yang kita miliki dalam doa yang kita
panjatkan adalah iman kita. Iman kita di dalam Yesus yang telah mengalahkan
dosa, kematian kekal, dan semua kuasa jahat dalam kematian-Nya di salib Golgota.
Iman kita atas kebangkitan-Nya dari kematian dan naik ke surge, dan duduk di
sebelah Allah Bapa.